Enter your keyword

Perspektif Baru pada Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium

Perspektif Baru pada Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium

Perspektif Baru pada Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium

Pada tanggal 7 – 11 Agustus 2023 telah dilaksanakan kegiatan the 9th Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium. Simposium tersebut diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerjasama dengan National Academy of Sciences (US-NAS) di Novotel Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur. Pertemuan ilmiah tersebut bertujuan untuk memberikan pandangan luas tentang kemajuan dan peluang dalam kelompok lintas disiplin ilmu, khususnya pada enam topik, yaitu AI and Biodata, Climate Vulnerabilities: a Social Science Perspective, Climate Change and Health; Mesophotic (Deep Sea) Corals, Neuroscience of Emotion and Mental Health, dan Sustainable Chemistry for the Global Good. Selain itu, simposium tersebut merupakan wadah bagi
para ilmuwan muda terbaik Indonesia untuk bekerjasama dan membahas perkembangan berbagai bidang keilmuan paling mutakhir bersama para ilmuwan muda Amerika terpilih.

Pada kegiatan tersebut, Nurrohman Wijaya, Ph.D. berkesempatan menjadi salah satu peserta simposium. Sebanyak kurang lebih 80 peserta hadir dari beberapa institusi pendidikan dan penelitian di Indonesia dan Amerika yang memiliki latar belakang bidang ilmu yang beragam, khususnya yang berkaitan dengan enam topik. Pada kesempatan tersebut, Nurrohman mengajukan hasil riset yang berkaitan dengan climate vulnerabilities, dimana fokus pada keragka penilaian ketangguhan perkotaan di Indonesia dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Pada hari pertama, terdapat kegiatan workshop mengenai penulisan proposal penelitian, pengembangan karir, dan kegiatan kelompok. Pada hari kedua, para peserta diajak mengunjungi tempat penangkaran beruang dan orangutan di Borneo Orangutan Survivor Foundation (BOSF) yang dilanjutkan dengan kegiatan penanaman bibit tanaman di kawasan tersebut. Pada hari ketiga, kegiatan pembukaan dilakukan oleh pihak Indonesian Academy of Science dan perkenalan Program Kavli oleh pihak NAS. Selanjutnya, terdapat sesi panel pertama yang membahas mengenai AI dan Biodata oleh pembicara Suwati dari Oxford University Clinical Research Unit Indonesia dan Qianwen Wang dari Harvard University Medical School. Kemudian, dilanjutkan sesi panel kedua menguraikan tentang Mesophotic (Deep Sea) Corals oleh dua pembicara, yaitu Alejandra Hernandez dari California Academy of Sciences dan Tries Blandine Razak dari Institut Pertanian Bogor.

Pada hari keempat, kegiatan dilanjutkan pada sesi panel ketiga dengan menguraikan tema mengenai Neuroscience of Emotion and Mental Health oleh dua narasumber, yaitu David Clewett dari University of California dan Fransiska Kaligis dari Universitas Indonesia. Setelah diskusi dan tanya jawab, kegiatan dilanjutkan pada sesi panel keempat yang membahas topik tentang Climate Change and Health yang disajikan oleh dua pembicara, yaitu Nishad Jayasundara dari Duke University dan Lia Faridah dari Universitas Padjadjaran. Pada hari ketiga dan keempat di sore hari terdapat kegiatan flash talks selama satu menit dan sesi poster dari para peserta.

Pada hari terakhir, sesi panel kelima membahas topik mengenai Climate Vulnerabilities: A Social Science Perspective yang dipaparkan oleh dua narasumber, yaitu Rita Padawangi dari Singapore University of Social Sciences dan James Blair dari California State Polytechnic University at Pomona. Kemudian, dilanjutkan sesi panel keenam mengenai Sustainable Chemistry for the Global Good yang diuraikan oleh dua pembicara, yaitu Mary Kombolias dari Agrafa Solutions dan Irwan Kurnia dari Universitas Padjadjaran. Pada penghujung acara, kegiatan simposium ditutup oleh pihak Indonesian Academy of Sciences.

Simposium ini secara umum telah memberikan perspektif yang beragam mengenai perkembangan ilmu sains dan teknologi, juga ilmu sosial dalam menghadapi fenomena perubahan kondisi zaman dan lingkungan. Para peserta didorong untuk berpikir kritis dalam menghadapi tantangan yang terjadi di masa mendatang dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam konteks bidang ilmunya masing-masing. Penyampaian materi di setiap sesi panel dilakukan dengan baik dan terdapat diskusi setiap sesinya. Selain sebagai upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, simposium ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengayaan materi perkuliahan, dan memperluas jaringan internasional di masa depan.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.