Enter your keyword

Pemaparan Riset Kolaborasi Internasional P2PK ITB dalam Simposium Centre for Disaster Resilience (CDR) Universitas Twente

Pemaparan Riset Kolaborasi Internasional P2PK ITB dalam Simposium Centre for Disaster Resilience (CDR) Universitas Twente

Pemaparan Riset Kolaborasi Internasional P2PK ITB dalam Simposium Centre for Disaster Resilience (CDR) Universitas Twente

Sumber: https://www.utwente.nl/en/service-portal/news-events/news/2023/6/1023201/centre-for-disaster-resilience-symposium-held-at-itc?utm_campaign=employeeupdate&utm_medium=email&utm_source=employeeupdate-sender%3Ditc%3Br%3Ditc%3Bs%3Dresearch+%26+grants&utm_content=Centre+for+Disaster+Resilience+symposium+held+at+ITC

Pada hari Rabu (21 Juni 2023), Nurrohman Wijaya, Ph.D. memberikan presentasi tiga menit pada acara simposium Centre for Disaster Resilience (CDR) di Faculty ITC, Universitas Twente, Belanda. Paparan yang beliau sampaikan terkait dengan temuan awal hasil riset kolaborasi internasional yang sedang berjalan. Anggota tim riset terdiri dari Diaz Ekaputra, S.PWK., Zahrul Atharinafi, S.PWK, M.PWK., dan Fitrah Ramadhan, S.PWK. Simposium yang berlangsung sekali dalam setahun tersebut menghadirkan beberapa mahasiswa S3, post-doctoral, dan visiting scholars untuk membahas topik tentang perwujudan masyarakat yang tangguh terhadap bencana dan masa depan yang berkelanjutan.

Nurrohman W., Ph.D. memaparkan mengenai kajian literatur secara sistematis terkait dengan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim. Beliau mengawali presentasinya terkait dengan dampak perubahan iklim terhadap perkembangan kota. Begitu juga, tantangan yang dihadapi kota-kota dalam upaya menyediakan kebutuhan ruang dan fasilitas serta infrastruktur akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan tingkat urbanisasi yang meningkat. Konsentrasi penduduk dan aset berupa infrastruktur di perkotaan menjadikan daerah tersebut memiliki kerentanan dan resiko yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, penting untuk memahami sejauh mana kota-kota dapat mengurangi resiko dan mengidentifikasi strategi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah melakukan pemetaan literatur terkait karakteristik, tipologi dan fokus tema yang berkaitan dengan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim.

Berdasarkan hasil kajian terhadap 57 dokumen yang terkumpulkan, diketahui bahwa perkembangan isu ketahanan perkotaan meningkat sejak tahun 2017 hingga 2022. Dan menghasilkan tiga tema besar, yaitu yang berkaitan dengan aspek sains, aspek praktis, dan aspek kelembagaan. Selain itu, terbagi lagi menjadi enam klaster yang berbeda berdasarkan frekuensi publikasi, di antaranya yaitu proses kajian dan monitoring lingkungan perkotaan (cuaca, iklim, ruang terbuka hijau), ekosistem perkotaan, mitigasi perubahan iklim, adaptasi dan kebijakan perencanaan kota, serta pengelolaan adaptif dan tata kelola perkotaan. Hasl sementara ini berkontribusi terhadap pengembangan kerangka penilaian ketangguhan perkotaan, dimana perlu memperhatikan aspek sains, praktis, dan kelembagaan.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.