Enter your keyword

Pelatihan Urban Resilience and Environmental Sustainability

Pelatihan Urban Resilience and Environmental Sustainability

Pelatihan Urban Resilience and Environmental Sustainability

Pada tanggal 29 Agustus – 1 September 2022, telah dilaksanakan empat hari pelatihan secara daring dengan tema “Urban Resilience and Environmental Sustainability.” Pelatihan yang diselenggarakan oleh International Urban Training Center (IUTC) dan UN-HABITAT merupakan lanjutan pelatihan dari tema yang sama pada November 2021, namun dengan substansi yang berbeda. Materi pelatihan ini membahas tentang empat kondisi “new-normal” dan kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, teknologi digital untuk ketahanan perkotaan, pembiayaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan prioritasi rencana aksi. Selanjutnya, diuraikan mengenai penyusunan proposal yang baik untuk memperoleh pendanaan terkait dengan ketahanan perkotaan dan keberlanjutan lingkungan.

Pada pelatihan tersebut, salah satu pengajar dari KK P2PK dan anggota Pusat Perubahan Iklim ITB, Nurrohman Wijaya, Ph.D, kembali ikut serta dari total 34 peserta yang berasal dari berbagai negara, yaitu Nigeria, Nepal, Mongolia, Jerman, Bangladesh, Vietnam, Srilanka, Slovenia, Sierra Leone, Syria, Argentina, Irak, India, Indonesia, Thailand, Filipina, Mongolia, dan Australia. Peserta dari Indonesia berjumlah 8 orang. Latar belakang profesi dari para peserta beragam, ada yang sebagai perencana, konsultan, peneliti, pimpinan organisasi, arsitek, akademisi, praktisi dan birokrat pada lembaga pemerintah, institusi pendidikan dan penelitian, serta non-organisasi pemerintah internasional yang berkaitan dengan perencanaan dan pembangunan lingkungan perkotaan.

Beberapa narasumber dari institusi pendidikan dan penelitian Korea, UN-Habitat dan konsultan infrastruktur internasional memberikan pembekalan dan pengetahuan sesuait tema pelatihan. Misalnya, salah satu narasumber dari “Korea Institute of Civil Engineering and Building Technology” (KICT) yang menjelaskan tentang berbagai bentuk teknologi digital yang bisa diadopsi dalam upaya peningkatan ketahanan perkotaan terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, narasumber dari UN-Habitat menguraikan tentang peluang mendapatkan pendanaan dari sumber-sumber alternatif dalam kaitannya dengan upaya adaptasi perubahan iklim, serta pengetahuan mengenai hal teknis terkait dengan penulisan proposal yang baik. Pelatihan ini juga telah mendorong peserta untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang upaya peningkatan ketahanan perkotaan melalui tugas kelompok dan presentasi akhir dari masing-masing negara. Metode penyampaian materi cukup baik dan terdapat diskusi setiap sesi materi. Selain sebagai upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diharapkan dari kegiatan ini bisa memberikan kontribusi terkait pengayaan materi perkuliahan, dan memperluas jaringan kerjasama dan kolaborasi riset di masa depan, khususnya yang berkaitan dengan topik pengelolaan pembangunan dan pengembangan kebijakan ketahanan perkotaan dan adaptasi perubahan iklim.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.