Mengamati Panas dengan FLIR Camera bersama Bandung Heat Watch Campaign

Pada hari Kamis dan Sabtu (4 dan 6 Agustus 2022), telah diselenggarakan pelatihan penggunaan kamera FLIR dan survei penggunaanya di Kota Bandung. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kampanye “Bandung Heat Watch” yang dilaksanakan oleh The World Bank bekerjasama dengan perusahaan CAPA Strategies dan ITB. Salah satu pengajar dari KK P2PK ITB, Nurrohman Wijaya, Ph.D., bertugas sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan tersebut, yang dibantu oleh seorang asisten mahasiswa S2 PWK, Diaz Ekaputra, S.T.

Pembekalan penggunaan kamera FLIR telah dilaksanakan di Ruang Serba Guna, Gedung Sugijanto Soegijoko, Labtek IX-A, SAPPK, ITB secara bauran. Acara diawali dengan kalimat pengantar oleh Bapak Nurrohman. Kemudian, materi dilanjutkan oleh Bapak Nicholas K.W. Jones dari World Bank. Beliau menjelaskan fungsi kamera FLIR untuk mendeteksi tingkat panas suatu struktur bangunan, vegetasi, dan kondisi jalan. Beberapa hal yang perlu diamati adalah perbandingan kondisi lingkungan sekitarnya, pihak yang terdampak, dan strategi pengurangan tingkat panas di lokasi pengamatan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memahami kondisi panas di tingkat bangunan dan jalan. Aplikasi yang digunakan untuk membantu pengamatan adalah Survey123.

Pada hari kampanye, para sukarelawan hadir sejak pagi di depan Taman Ganesha yang terbagi menjadi enam kelompok di beberapa lokasi pengamatan, yaitu di kawasan Taman Sari-Cihampelas, kawasan ITB-Dago, kawasan Braga-Alun-Alun, kawasan Balai Kota, kawasan Gedung Sate, dan kawasan Jalan Riau. Mereka diminta melakukan survei berjalan kali dan mencari titik pengamatan yang menarik untuk diamati menggunakan kamera FLIR, kemudian mengisi respon pertanyaan melalui Survey123. Secara umum, para partisipan sangat senang dan antusias untuk mengikuti kegiatan survei ini.

Kegiatan yang dilakukan oleh para sukarelawan dapat menjadi pengalaman baru dan peningkatan pemahaman bagi mereka untuk lebih mengenal kondisi struktur dan material bangunan dan dampaknya pada peningkatan suhu perkotaan, khususnya di kawasan perkotaan Bandung. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan tingkat panas perkotaan dan implikasinya terhadap kebijakan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.