Enter your keyword

Merancang Model Pembelajaran Inovatif di Desa Jatisura Majalengka

Merancang Model Pembelajaran Inovatif di Desa Jatisura Majalengka

Merancang Model Pembelajaran Inovatif di Desa Jatisura Majalengka

Pada tanggal 23 Februari 2022, telah diadakan kegiatan survei dan observasi lapangan ke Desa Jatisura yang berlokasi di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari riset keilmuan LPDP yang berjudul “Model Place-Making untuk Inovasi Pembelajaran Bauran Masa Pandemi Berbasis Komunitas di Desa”. Riset tersebut merupakan kolaborasi dari tiga program studi yang terdapat di ITB, yaitu Arsitektur (SAPPK), Perencanaan Wilayah dan Kota (SAPPK), dan Desain Produk (FSRD). Salah satu pengajar dari KK P2PK ITB, Nurrohman Wijaya, Ph.D., menjadi anggota yang bergabung dalam tim tersebut, dan dibantu oleh beberapa mahasiswa MBKM dari ketiga program studi tersebut. Tujuan dari riset ini adalah untuk merancang model pembelajaran yang inovatif bagi para siswa sekolah dan dibantu oleh para guru untuk menumbuhkan kesadaran dan mengenalkan potensi lokal yang ada di lingkungan mereka. Kasus studi yang digunakan adalah sekolah dasar yang terdapat di Desa Jatisura, dimana daerah ini dahulunya terkenal sebagai penghasil genting tanah liat.

Dari kanan ke kiri. Nurrohman Wijaya, Ph.D (Dosen PL), Dr. Agus Suharjono Ekomadyo, S.T, M.T. (Dosen AR), Agus (Kades Jatisura), Abur (Tokoh Masyarakat), Kades Tanjungsari, Meirina Triharini, S.Ds., M.Ds., Ph.D. (Dosen DP)

Kegiatan survei dan observasi lapangan diawali dengan pertemuan dengan para guru di SD Jatisura, kemudian dilanjutkan mengamati alun-alun Jatisura, yang merupakan hasil dari pengabdian masyarakat sebelumnya. Selanjutnya, kami berkunjung ke “Jatiwangi Art Factory” (JAF) yang lokasinya tidak terlalu jauh dari alun-alun Jatisura. Disana kami melakukan wawancara dengan salah satu pihak perwakilan JAF. Kami juga sempat bertemu dengan Kepala Desa Jatisura yang nantinya akan turut membantu riset ini. Kemudian, kami mengunjungi salah satu studio pembuatan tanah liat yang masih tradisional. Disana kami bertemu dan melakukan wawancara dengan pengrajin dan pemilik studio. Rencananya studio itu bisa dijadikan sebagai lokasi pembelajaran bagi para siswa tentang pembuatan produk-produk tanah liat, diantaranya batu bata, genting, dan keramik.

Sebelum menuju perjalalanan pulang, kami mampir ke alun-alun Majalengka untuk melihat rancangan yang dibangun dari produk terakota. Kami berharap dari kegiatan riset ini tercipta suatu model pembelajaran yang inovatif dan kreatif bagi para siswa sekolah di Desa Jatisura dan diharapkan dapat direplikasikan di tempat lain.

Nurrohman Wijaya, Ph.D

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.