Enter your keyword

Survei dan Observasi Lapangan Riset di Pulau Selayar: Sampah Plastik di Lautan

Survei dan Observasi Lapangan Riset di Pulau Selayar: Sampah Plastik di Lautan

Survei dan Observasi Lapangan Riset di Pulau Selayar: Sampah Plastik di Lautan

Nurrohman Wijaya, Ph.D

Pada tanggal 4-11 Februari 2022, telah diadakan kegiatan survei dan observasi lapangan ke Pulau Selayar yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari riset kolaborasi antar universitas yang merupakan hasil kompetisi “British Council Newton Fund Challenge Prize”, yang berjudul “Studi Persepsi Komunitas Lokal terhadap Polusi Sampah Plastik dan Penanganannya Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan di Pulau Selayar”. Tim riset kolaborasi tersebut merupakan gabungan dari beberapa universitas, termasuk ITB dan beberapa universitas di Inggris, diantaranya Bangor University, Univsersity of Central Lancashire, dan Aston University. Salah satu pengajar dari KK P2PK ITB, Nurrohman Wijaya, Ph.D., menjadi salah satu anggota yang bergabung dalam tim riset kolaborasi tersebut, dan dibantu oleh dua mahasiswa MBKM dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB, yaitu Dhiya Ilham Trihatmaja dan Muhammad Fadlan Herdian, serta satu asisten peneliti, Mochamad Primasakti Satyagraha, S.T., M.PWK.

Kegiatan survei dan observasi lapangan diawali dengan pertemuan dengan salah satu peneliti lokal dari CSREM-UNAS yang sering membantu beberapa studi terkait Pulau Selayar. Selain itu, kami melakukan observasi sepanjang pantai barat dan menemukan banyak sekali sampah, khususnya sampah plastik. Kami juga melakukan pengamatan di pulau kecil terdekat, yaitu Pulau Pasi, dan hampir sama kondisinya, dimana banyak sekali sampah yang mengambang di lautan. Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan masyarakat desa, sampah tersebut sebagain besar merupakan sampah kiriman dari daerah lain, dan umumnya mereka biarkan begitu saja karena seiring dengan perubahan angin dan arus laut, sampah-sampah tersebut akan bergeser ke daerah lain.

Sampah berada sempadan pantai

Kami juga melakukan wawancara dengan beberapa pihak dari instansi terkait, yaitu Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kelautan dan Perikanan, serta pihak pengelola wisata dan organisasi non-pemerintah yang fokus pada lingkungan. Masing-masing memiliki pendapat yang sama bahwa sampah plastik di lautan sangat mengganggu penghidupan masyarakat dan berpengaruh negatif pada lingkungan di Selayar. Kami berharap dari kegiatan survei dan observasi ini bisa menjadi temuan awal untuk pengembangan metodologi dan konsep penanganan yang tepat dan efisien dalam mengurangi sampah plastik yang terdapat di lautan, khususnya di Pulau Selayar dan daerah lautan lainnya secara umum di Indonesia.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.