Enter your keyword

Lokakarya Pengabdian Masyarakat Desa DAS Citarum Hulu Demi Mencegah Bencana Dampak Perubahan Iklim

Lokakarya Pengabdian Masyarakat Desa DAS Citarum Hulu Demi Mencegah Bencana Dampak Perubahan Iklim

Lokakarya Pengabdian Masyarakat Desa DAS Citarum Hulu Demi Mencegah Bencana Dampak Perubahan Iklim

Pada Minggu, 5 September 2021, tim pengabdian masyarakat (PM) dari KK P2PK melakukan kegiatan lokakarya (workshop) yang diselenggarakan di Kantor Kepala Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Lokakarya ini merupakan bagian dari kegiatan PM yang berjudul “Pendampingan Masyarakat Desa terhadap Upaya Peningkatan Produksi Usaha Pertanian di DAS Citarum Hulu” dan mendapatkan dukungan finansial dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB. Anggota tim kegiatan PM ini terdiri atas Nurrohman W., Ph.D. selaku ketua tim, dibantu oleh Alhilal Furqon, Ph.D., dan para asisten, yaitu Tri Rahayu Wulansari, M.T., Zahrul Atharinafi, S.T. dan Danu Larasati, S.T., serta mahasiswa MBKM, yaitu Muhammad Fadlan Herdian, Fairuz Hasna Iskanto, dan Afra ‘Aini Khairunnisa Sheila.

Kegiatan PM ini merupakan lanjutan dari kegiatan PM tahun 2020 yang dilatarbelakangi oleh adanya dampak perubahan iklim dan bencana yang seringkali terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Salah satu persoalannya adalah kurangnya kesadaran masyarakat desa pertanian yang berada di DAS Citarum Hulu dalam menjaga kelestarian ekologi dan kurangnya perhatian terhadap kebijakan rencana tata ruang yang ada. Namun, tidak dimungkiri bahwa masyarakat desa juga berperan penting dalam pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, lokakarya ini bertujuan menggali isu, potensi dan strategi peningkatan usaha pertanian masyarakat desa dengan menerapkan metode participatory rural appraisal (PRA) yang dikombinasikan dengan elemen pendekatan design thinking.

Acara dimulai dengan sambutan dari ketua tim, Nurrohman W., dan diikuti oleh sambutan dari perwakilan kepala desa. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan dari narasumber, Dr. Angga Dwiartama, yang berjudul Membangun Pertanian yang Lebih Ramah Lingkungan. Selanjutnya, peserta dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tema yang berfokus pada usaha pertanian: fisik dan lingkungan, sosial-kependudukan serta budaya, sarana dan prasarana, serta kelembagaan. Para fasilitator mendampingi tiap-tiap kelompok. Lokakarya ini dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama adalah sesi bercerita (storytelling). Setiap anggota kelompok menyampaikan isu strategisnya dan memvisualkannya pada media yang disediakan. Pada sesi kedua setiap kelompok melakukan diskusi terkait strategi atau rekomendasi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan isu utama yang telah ditentukan sebelumnya. Pada sesi ketiga dilakukan pembahasan dan penilaian terhadap hasil yang diperoleh oleh setiap kelompok.

Acara lokakarya ini berjalan dengan baik dan dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Setiap peserta yang terdiri dari berbagai elemen warga sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Secara keseluruhan, workshop ini telah membangun kesadaran masyarakat desa untuk pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dari usaha pertanian yang mereka lakukan, khususnya di DAS Citarum Hulu.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.