Pengabdian Masyarakat Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Kepulauan dalam Pengembangan Potensi Lokal di Kabupaten Kepulauan Aru
Pada hari Senin (9 Oktober 2023), tim Pengabdian Masyarakat (PM) dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB melakukan kegiatan workshop yang diselenggarakan di balai pertemuan di Desa Karangguli, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Workshop ini merupakan lanjutan dari kegiatan PM tahun 2022 yang berjudul “Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Kepulauan dalam Pengembangan Potensi Lokal di Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku” dan memperoleh dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB serta pihak mitra pemerintah desa. Anggota tim kegiatan PM kali ini terdiri atas Nurrohman Wijaya, Ph.D. selaku ketua tim, dibantu oleh Alhilal Furqon, Ph.D., dan mahasiswa MBKM, yaitu Mirmanti Cinahya Winursita, Irna Shafira, dan Shafira Salma Azzahra.
Kegiatan PM ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa kepulauan dalam mengenal potensi lokal wisatanya melalui penguatan literasi digitalisasi desa, khususnya di daerah yang tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Desa Karangguli terpilih sebagai lokasi studi karena statusnya sebagai desa wisata. Berdasarkan hasil identifikasi potensi desa pada kegiatan PM tahun lalu, terdapat beberapa destinasi objek wisata yang potensial untuk dikembangkan, selain wisata hutan bakau. Oleh karena itu, lokakarya ini bermaksud untuk mendampingi masyarakat desa dalam memaksimalkan potensi pengembangan wisata yang ada tersebut melalui penguatan literasi digital sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki oleh masyarakat desa.
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan kepala desa, kemudian dilanjutkan sambutan dari Bapak Nurrohman W., Ph.D. selaku ketua tim dengan memberikan pengantar dan maksud kegiatan workshop, termasuk penjelasan singkat mengenai konsep pengembangan wisata desa dan strategi pengembangannya. Salah satunya melalui paket wisata terintegrasi dan promosi pariwisata berbasis digital. Sebagai pengayaan bagi para peserta, Alhilal Furqon, Ph.D. memberikan pemaparan mengenai beberapa hal penting yang perlu ada dalam penerapan digitalisasi pada konteks desa wisata, misalnya keberadaan jaringan komunikasi dan aksesibilitasnya, pemahaman digitalisasi desa, kenyamanan dan kebersihan lokasi objek wisata. Selanjutnya pada sesi pertama, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdapat satu fasilitator dari mahasiswa MBKM yang memandu dan mendampingi pelaksanaan diskusi kelompok terkait kegiatan-kegiatan yang perlu ada bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Desa Karangguli bila penerapan desa wisata yang terintegrasi dan literasi desa terwujud di masa mendatang.
Pada sesi kedua, setiap kelompok melalui perwakilannya melakukan presentasi hasil diskusi. Beberapa hasil yang diperoleh di antaranya mereka mencoba menyusun agenda perjalanan wisatawan ketika mulai tiba di Kota Dobo hingga ke Desa Wisata Karangguli. Ada yang menawarkan perlunya fasilitas pemandu wisata, keberadaan kendaraan darat dan laut, ketersediaan makanan khas di lokasi desa wisata, keberadaan home stay di rumah warga, juga atraksi pembuatan sero (alat tangkap ikan tradisional) dari bambu serta pemasangan sero di laut. Selain itu, mereka juga menambahkan pentingnya melakukan promosi atraksi dan destinasi wisata dengan membuat video singkat dan dibagikan melalui sosial media.
Acara workshop ini berjalan dengan baik dan para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan workshop ini. Secara tidak langsung, kegiatan ini telah membangun pemahaman dan kesadaran para peserta terhadap urgensinya digitalisasi, khususnya pada pengembangan wisata desa serta upaya peningkatan promosi dan kunjungan wisatawan.
No Comments