Acara FGD dan kegiatan survei lapangan Kajian Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pada hari Minggu hingga Rabu (15-18 Oktober 2023), perwakilan tim proyek penelitian dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB melakukan kegiatan FGD dan kunjungan lapangan di beberapa kota dan kabupaten yang terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan tersebut merupakan bagian rangkaian proyek penelitian yang berjudul “Kajian Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” yang bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tujuan studi adalah untuk melakukan evaluasi terhadap arah kebijakan pembanguan wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang digunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan panjang. Beberapa sasaran studi di antaranya melakukan analisis ekonomi wilayah, kecenderungan pembangunan wilayah, analisis isu strategis dan alternatif kebijakan pembangunan wilayah. Tim yang terlibat terdiri dari Alhilal Furqan, Ph.D., Nurrohman Wijaya, Ph.D., dan dua asisten yaitu Hanifa Rahma Hadi, S.T., dan Shania Aviandro, S.PWK.
Pada hari Senin (16 Oktober 2023), kegiatan diawali FGD laporan pendahuluan yang bertempat di kantor Bappeda Provinsi, kemudian dilanjutkan FGD di Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka. Pada hari kedua, FGD dilaksanakan di Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan, pada hari ketiga, dilaksanakan FGD di Kota Pangkalpinang dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi hasil survei. Pada kunjungan masing-masing kabupaten dan kota, juga dilaksanakan kegiatan survei ke lokasi sektor-sektor potensial berkembang dan simpul transportasi, misalnya, destinasi objek wisata, kawasan industri, pelabuhan, dan tempat pengolahan produk hasil perikanan, perkebunan, dan pertanian.
Pada kesempatan tersbeut, Bapak Nurrohman, Ph.D. melakukan kunjungan ke Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Selatan, dan Kota Pangkalpinang. Hasil temuan yang diperoleh dari hasil FGD dan kegiatan survei, di antaranya adalah perlunya penegasan aturan kewenangan antara provinsi dan kota/kabupaten, Kabupaten Bangka memiliki keunggulan dalam sektor perikanan, pariwisata, dan pertanian, termasuk industri kecil dan menengah. Namun, masih ada beberapa kendala yang dihadapi, misalnya penyakit hama pada pertanian dan perkebunan, ketersediaan infrastruktur, dan sumberdaya manusia. Di Kabupaten Bangka Selatan, sektor yang berpotensi berkembang adalah hasil perkebunan berupa lada putih dan pertanian padi. Selain itu, sektor industri, termasuk pengembangan kawasan industri Sadai, dan sektor pariwisata. Namun, masih ada beberapa keterbatasan, diantaranya dampak perubahan iklim berupa kekeringan, sehingga kesulitan menyediakan air, sumber daya manusia yang kurang mumpuni, dan alih fungsi lahan. Sedangkan, potensi yang potensial berkembang di Kota Pangkalpinang adalah sektor jasa, perdagangan, dan pariwisata, juga industri ekonomi kreatif.
Acara FGD dan kegiatan survei lapangan ini berjalan dengan baik dan diperoleh beberapa masukan dan pendapat untuk penguatan hasil kajian. Secara tidak langsung, proses FGD di setiap kota dan kabupaten ini telah membangun peningkatan kerjasama dan hubungan komunikasi secara vertikal antar instansi.
No Comments