Enter your keyword

Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam FGD Arah Kebijakan dan Strategi Pengarusutamaan Perubahan Iklim, Kebencanaan, dan Gender Kementerian PUPR

Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim  dalam FGD Arah Kebijakan dan Strategi Pengarusutamaan Perubahan Iklim, Kebencanaan, dan Gender Kementerian PUPR

Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam FGD Arah Kebijakan dan Strategi Pengarusutamaan Perubahan Iklim, Kebencanaan, dan Gender Kementerian PUPR

Pada hari Jum’at (28 Oktober 2022), Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional, Badan Pegembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengadakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Arah Kebijakan dan Strategi Pengarusutamaan Perubahan Iklim, Kebencanaan, dan Gender dalam Midterm Reviu Renstra Kementerian PUPR 2020-2024. Kegiatan FGD tersebut dilakukan secara hybrid, baik daring menggunakan platform zoom meeting maupun luring di Hotel Mercure Tangerang BSD City, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi rinci dalam merumuskan arahan kebijakan dalam pelaksanaan Renstra Kementerian PUPR, khususnya yang berkaitan dengan isu perubahan iklim, kebencanaan, gender, serta skema dan alternatif pembiayaan pengembangan infrastruktur yang tangguh dan responsif.

Pada acara tersebut, Nurrohman Wijaya, Ph.D., hadir sebagai salah satu narasumber dan mewakili Pusat Perubahan Iklim, ITB dengan menyajikan paparan mengenai strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di sektor air dan dukungan infrastruktur PUPR. Adapun sub-materi yang disampaikan beliau meliputi penjelasan singkat tentang fenomena perubahan iklim, definisi dan perbedaan antara adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, serta pengaruhnya terhadap sektor air. Pada akhir paparan, beliau menyampaikan studi kasus yang terjadi di kawasan pesisir Kota Semarang. Secara ringkas, beliau menjelaskan bahwa fenomena perubahan iklim perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam penyusunan rencana, kebijakan, dan program pemerintah, karena dampaknya yang sudah dirasakan bagi kehidupan masyarakat dan berpengaruh pada berbagai sektor pembangunan. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko yang timbul akibat dampak yang dihasilkan adalah dengan melakukan adaptasi perubahan iklim, sehingga biaya kerusakan dan kehilangan bisa diminimalisir, khususnya bila dikaitkan pada sektor infrastruktur. Pengelolaan sumber daya air untuk pengurangan resiko bencana terkait iklim, baik di kawasan perkotaan dan perdesaan, menjadi hal signifikan yang perlu dilakukan, termasuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi bahaya sektor air.

Para acara FGD tersebut, para peserta sangat antusias menyimak dan melakukan diskusi terkait materi yang disampaikan oleh narasumber. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan dan pemahaman bagi para peserta dalam memperkuat penyusunan rencana strategis yang lebih mempertimbangkan aspek perubahan iklim. Sehingga, diharapkan terwujud pengembangan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan di masa mendatang.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.