Enter your keyword

Ecobrick Fest: Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Mengatasi Sampah melalui Botol Plastik

Ecobrick Fest: Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Mengatasi Sampah melalui Botol Plastik

Ecobrick Fest: Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Mengatasi Sampah melalui Botol Plastik

Tim Pengabdian Masyarakat Ecobrick Fest

Pada hari Minggu, 29 Mei 2022, beberapa mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK ITB mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul “Ecobrick Fest”. Kegiatan yang bekerjasama dengan mitra organisasi peduli lingkungan, yaitu Selayar Bebas Sampah Plastik (SBSP), diselenggarakan di Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Ketua tim mahasiswa adalah Dhiya Ilham Trihatmaja, dan beranggotakan Ahmad Jibril, Hanifa Rahma, Lois Sembiring, dan Muhammad Fadlan Herdian. Salah satu pengajar dari KK P2PK ITB, Nurrohman Wijaya, Ph.D. bertugas sebagai dosen pembimbing pada kegiatan tersebut.

Acara diawali dengan sambutan dari ketua program SBSP, Bapak Riyadi Achmad, yang menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan alam, khususnya di Pulau Selayar yang menghadapi pemasalahan terkait sampah plastik. Beliau juga mengungkapkan beberapa program yang telah dirintis oleh SBSP untuk mengurangi sampah plastik dan melakukan edukasi pada masyarakat. Selanjutnya, Bapak Nurrohman menjelaskan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, khususnya pihak akademisi, dalam membantu penyelesaian permasalahan yang terjadi di masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh para mahasiswa ini. Sehingga, mereka bisa menerapkan konsep maupun teori yang mereka peroleh di kampus dan menerapkannya di lapangan.

Nurrohman Wijaya, ST., MT., M.Sc., Ph.D memaparkan tentang kolaborasi antar stakeholder

Pada kesempatan berikutnya, Dhiya Ilham menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya pemanfaatan sampah yang bisa memiliki nilai tambah. Dalam hal ini, pembuatan kursi dari ecobrick. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik yang berukuran kecil. Selanjutnya, Ahmad Jibril menjelaskan bagaimana produk yang dihasilkan dapat dipasarkan melalui media marketplace dan memberikan manfaat finansial. Setelah penyampaian materi, para peserta yang dibantu oleh para sukarelawan dari SBSP dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan praktik pembuatan kursi dari bahan baku ecobrick. Sebelumnya, pihak dari SBSP menjelaskan pembuatan ecobrick. Sebagian besar peserta yang berjumlah sekitar 40 orang merupakan murid SMA/SMK dan sederajat. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa ini dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk lebih memahami kondisi dan isu yang dihadapi masyarakat dan menyusun strategi maupun kebijakan penanganan sesuai dengan konteks yang ada. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, isu yang diangkat terkait dengan permasalahan sampah plastik dan solusi melalui pembuatan produk yang berguna dan bernilai tambah dari sampah tersebut. Target peserta yang merupakan para pelajar adalah potensi bagi mereka, khsusunya generasi muda, untuk peduli dan memahami pentingnya menjaga lingkungan alam untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Berita terkait dapat dilihat pada link berikut ini:
1) https://itb.ac.id/berita/detail/58694/pengabdian-masyarakat-mahasiswa-itb-kenalkan-pembuatan-kursi-dari-ecobrick
2) https://selayarbebassampahplastik.org/berita/digelar-oleh-itb-dan-sbsp-ratusan-anak-muda-di-kepulauan-selayar-jadi-peserta-ecobrick-fest/

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.