Pelatihan Internasional UN-Habitat Dorong Penerapan Hal Ini
International Urban Training Center (IUTC) dan UN-HABITAT melaksanakan lima hari pelatihan secara virtual dengan tema “Urban Resilience and Environmental Sustainability.” Pelatihan yang dilaksanakan pada 29 November hingga 3 Desember 2021 ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para partisipan terhadap pentingnya ketahanan dan keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan pembangunan dan kebijakan perkotaan. Para partisipan juga dilibatkan dalam kegiatan Simposium Internasional tentang “Low Carbon Neutrality”, dimana berkesempatan untuk mendengar para pakar terkait dengan implementasi konsep emisi karbon rendah pada lingkungan perkotaan. Beberapa materi yang disampaikan pada pelatihan ini, di antaranya mengenai situasi global terkait perubahan iklim dan dampaknya, adaptasi perubahan iklim, rencana aksi ketahanan perkotaan, dan pengelolaan lingkungan perkotaan.

Pada kesempatan tersebut, salah satu pengajar dari KK P2PK dan anggota Pusat Perubahan Iklim ITB, Nurrohman Wijaya, Ph.D, hadir sebagai salah satu peserta pelatihan. Total terdapat 48 peserta dari berbagai negara, yaitu Nigeria, Nepal, Mongolia, Jerman, Bangladesh, Vietnam, Bhutan, Srilanka, Sierra Leone, Syria, Argentina, Irak, India, Indonesia, Kenya, Thailand, Pakistan, Filipina, dan Australia. Peserta dari Indonesia berjumlah 10 orang. Latar belakang profesi dari para peserta sangat bervariasi, di antaranya perencana, konsultan, peneliti, insinyur, pimpinan organisasi, arsitek, pengajar, praktisi dan birokrat pada lembaga pemerintah, institusi pendidikan dan penelitian, serta non-organisasi pemerintah internasional yang berkaitan dengan perencanaan dan pembangunan lingkungan perkotaan.
Para narasumber yang berkompeten di bidangnya telah memberikan pencerahan dan pengetahuan bagi para peserta untuk memahami kebijakan global terkait perubahan iklim dan pembangunan kota yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim dan ketahanan kota, dan beberapa contoh kasus praktis di Korea dan kota-kota di Asia terkait dengan respon kebijakan terhadap adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Selain itu, pelatihan ini telah mendorong peserta untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang solusi adaptasi dan mitigasi pada negaranya masing-masing melalui presentasi akhir. Metode penyampaian materi cukup menarik dan terdapat diskusi kelompok untuk persiapan presentasi akhir. Selain sebagai upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diharapkan dari kegiatan ini bisa memberikan kontribusi terkait penguatan materi pengajaran, dan memperluas jaringan kerjasama dan kolaborasi riset di masa depan, khususnya yang berkaitan dengan topik pengelolaan pembangunan dan pengembangan kebijakan ketahanan dan adaptasi perubahan iklim.

No Comments