Masjid Kuno Cirebon
Penulis: Dr. Eng. Bambang Setia Budi, dkk.
Penerbit: ITB, 2017
Sumber-sumber awal terbentuknya perabadan dan perkembangan Islam di wilayah Cirebon ini dapat diketahui dari kronik-kronik lokal seperti babad-babad. Babad yang penting dan banyak memuat berita ini adalah Babad Cirebon dan Carita Purwaka Caruban Nagari. Selain itu juga berita-berita dari pelaut Portugis Tome Pires yang berkunjung ke Malaka dan Jawa-Sumatera-Maluku pada tahun 1512-1515. Pada abad ke-15 dan 16 itu Cirebon merupakan pangkalan dan pelabuhan penting karena letaknya yang strategis di pesisir Utara Pulau Jawa. Cirebon juga menjadi salah satu pusat penyebaran dan peradaban Islam penting di Jawa khususnya pada abad ke-15 dan ke-16 tersebut. Pada rentang waktu abad ke-15 dan 16, di Cirebon mencapai puncak keemasan penyebaran dan perkembangan agama Islam dengan menguasai kekuasaan politik dan ekonomi. Perjalanan sejarah perkembangan Islam di Cirebon hingga sekarang yang mencapai kurang lebih lima abad ini, tentu saja telah mengalami berbagai perubahan pasang surut khususnya terkait dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi fisik dan bentuk arsitektur khususnya masjid. Karena masjid merupakan bangunan paling penting dalam agama Islam, dan keberadaannya selalu hadir mengiringi kondisi dan sejarah umat Islam itu sendiri di wilayah itu. Karakteristik arsitekturnya juga dipastikan mengalami berbagai perubahan dalam berbagai kurun waktu tersebut meskipun hal-hal yang umum tentu juga dapat diidentifikasi.