SOBER: Sore Bersama Ekspert merupakan suatu kegiatan dari Bidang Inovasi dan Kajian (INKA) yang berisi diskusi bersama ekspert yang membahas mengenai perjalanan hidup sang ekspert dari semasa masih menjadi mahasiswa hingga dapat menjadi seorang ekspert seperti sekarang. Dalam SOBER yang pertama, bidang INKA mengundang pembicara I Nyoman Marsih, Ph.D. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh 27 orang massa HMK ‘AMISCA’ ITB dari angkatan 2014, 2015, dan 2016. Kegiatan ini diselenggarakan dari pukul 15.45 WIB hingga pukul 17.10 WIB. Kegiatan SOBER kali ini dibawakan dengan konsep talkshow yang dipandu oleh moderator Alfin Ra’15.
Dalam kegiatan SOBER: Sore Bersama Ekspert I Nyoman Marsih, Ph.D menceritakan pengalaman hidupnya dimulai dari masa kecil beliau yang berasal dari desa di Nusa Penida, Bali yang kemudian migrasi ke Lampung. I Nyoman Marsih juga menceritakan lika-liku perjalanan hidupnya yang berasal dari kelurga petani yang awam tentang pendidikan dimana tantangan di setiap jenjangnya dari SD hingga SMA yang semakin meningkat dan juga kurang didukungnya oleh keluarga untuk melanjutkan sekolah namun dengan tekad yang kuat, semasa sekolah dahulu beliau selalu mendapatkan peringkat satu hingga mengantarkan beliau masuk sekolah yang terbaik di Lampung. Kemudian, meskipun beliau tidak berniat untuk melanjutkan kuliah, beliau akhirnya ditakdirkan untuk melanjutkan kuliah di ITB pada jurusan Kimia yang menjadi pilihan beliau saat itu. Semasa kuliahpun beliau termasuk mahasiswa yang cukup aktif dan tergolong pintar dan termasuk mahasiswa yang dipercaya untuk menjadi tutor bagi teman-temannya semasa menjelang ujian. Selama kuliah, beliau mendapatkan beasiswa yang menanggung biaya hidup dan biaya kuliah. Setelah kegiatan beliau lulus menjadi sarjana Kimia ITB, beliau kembali dihadapkan pilihan untuk berkerja di industri yang saat itu secara finansial lebih menjanjikan ataupun menjadi seorang akademisi di ITB yang pada saat itu menjadi dosen bukanlah profesi yang dapat diandalkan secara finansial. Namun, akhirnya keadaan mengarahkan beliau untuk melanjutkan untuk menjadi seorang akademisi dengan mendapatkan beasiswa untuk kembali melanjutkan studi master di Kimia ITB dan melanjutkan kembali program Ph.D di UK.
Terakhir beliau memberi pesan kepada peserta yang hadir. Sebagai mahasiswa kimia yang akan menjadi kimiawan masa depan, beliau berpesan, “Jika Anda yakin Kimia ITB adalah program studi kimia yang terbaik di Indonesia, Anda harusnya mejadi pelopor. Di Indonesia termasuk di ITB jika ada orang yang sukses atau berhasil, apapun bidangnya bahkan melenceng dari bidangnya selalu di elu-elukan padahal seharusnya itu tidak seperti itu, jika terus seperti itu maka tidak ada salahnya program studi tersebut ditutup sebab lulusannya saja tidak ada yang bekerja sesuai bidangnya baik karena tidak mau atau memang karena tidak ada. Oleh karena itu, ketika Anda lulus sebagai sarjana kimia, sebisa mungkin Anda berusaha agar bekerja tetap pada bidang kimia, karena Anda adalah lulusan Program Studi Kimia terbaik di Indonesia. Jika Anda saja tidak, maka bagaimana bisa kimia di Indonesia dapat berubah?”.
Penulis: Alfin Ra’15
Editor: Farhan Mn’14