Siapa yang tidak tahu apa itu bau badan? Atau mungkin kalian pernah mendengar istilah burket atau bubur ketek/ketiak? Bau badan adalah istilah bau yang ditimbulkan ketika keringat yang disekresikan kelenjar kulit kita dicerna oleh bakteri yang terdapat di kulit. Hasil dari metabolisme keringat oleh bakteri tersebut berupa senyawa volatil sehingga timbul bau yang tidak sedap. Ini adalah masalah bagi kita baik itu laki-laki maupun perempuan karena bau badan manusia berperan dalam identifikasi keluarga, ikatan sosial, dan ketertarikan seksual. Untuk menghindari dampak negatif dari bau badan manusia mulai memproduksi personal care yang mampu menyamarkan atau menghilangkan bau badan, yaitu deodorant dan antipersipant.
Deodorant dapat mengatasi masalah burket karena kemampuannya untuk menyerang bakteri penyebab bau badan yang terdapat di bawah lengan (ketiak). Senyawa anti bakteri yang digunakan dalam produk deodorant adalah senyawa triclosan dan chlorhexidine. Baik deodorant dan antiperspirant sering menggunakan cyclomethicones sebagai pelarut karena senyawa ini merupakan senyawa silikon yang volatile sehingga produk ini cepat kering setelah diaplikasikan. Natirum benzoat juga digunakan agar produk dapat digunakan dalam waktu yang lama.
Struktur triclosan
Antiperspirant menghilangkan bau badan dengan cara yang berbeda dari deodorant. Jika deodorant mengandung antibakteri, antipersipant mengurangi produksi keringat di kelenjar kulit dengan menggunakan senyawa berbahan dasar aluminium atau zirkonium yang membentuk polimer yang dapat menyumbat keringat agar tidak keluar dari kelenjar keringat. Senyawa yang digunakan diantaranya adalah aluminium chlorohydrate, aluminium formate, dan aluminium zirconium tetrachlorohydrex glycine.
Struktur aluminium chlorohydrate |
Struktur cyclomethicone |
Penggunaan antiperspirant ini masih menjadi perbincangan di kalangan para ilmuwan. Karena terdapat anggapan bahwa aluminium yang digunakan di dekat payudara dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Namun referensi tersebut menyatakan bahwa hubungan kausal antara penggunaan antiperspirant dan kanker payudara tidak mungkin terjadi karena jumlah aluminium yang digunakan hanya 0,012%.
Nah, itulah produk personal care yang dapat mengatasi masalah bau badan. Menjaga kesehatan dan kebersihan diri adalah cara lain untuk mengurangi bau badan. Meskipun kuliah dan kegiatan mahasiswa datang seperti arung jeram setiap hari, jangan lupa mandi ya teman-teman!
Referensi dan bacaan lebih lanjut:
- Deodorants & antiperspirants – S Everts, C&EN
- Antiperspirants do not cause breast cancer – Science Based Medicine (david gorski)
- Dermal absorption of aluminium from antiperspirants – R Flarend & others
- The smell of us – crowdsourcing human body odor evaluation. Human Computation (2016) 3:1:161-197 © 2016, M. Benony et al. CC-BY-3.0 ISSN: 2330-8001, DOI: 10.15346/hc.v3i1.9