Dibalik kehangatannya, sinar matahari memiliki potensi merusak jaringan kulit kita dengan adanya radiasi UV. Para wanita maupun pria pada umumnya senang melakukan pencegahan dengan menggunakan sunscreen. Tahukah kamu senyawa apa pada sunscreen yang dapat melindungi kulit kita dari kanker kulit?
Berjemur di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan kulit terbakar dan merusak DNA secara langsung, hal inilah yang meningkatkan risiko terkena kanker kulit akibat terlalu lama terkena sinar matahari. Terdapat tiga kategori sinar UV berdasarkan energi yang dipancarkan oleh sinar matahari, yaitu sinar UV-C, UV-B, dan UV-A.
Sinar UV-C (panjang gelombang, λ, ~ 100-290 nm) tidak membahayakan kulit karena dapat diserap oleh lapisan ozon yang terdapat di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi. Sinar UV-B (λ ~ 290-320 nm) dipancarkan 5% dari radiasi sinar UV yang sampai ke permukaan bumi setelah sebagian diserap oleh atmosfer. Sinar UV-B ini dapat menyebabkan kulit menghasilkan lebih banyak melanin, yaitu senyawa pigmen alami yang menyebabkan warna kulit terlihat lebih hitam atau gelap. Kemudian, sinar UV-A (λ ~ 320-400 nm) dipancarkan dengan proporsi terbesar, yaitu sekitar 95%. Sinar UV-A ini dapat menembus kulit jauh lebih dalam dibandingkan dengan sinar UV-B, yaitu hingga ke jaringan ikat kulit. Hal ini menyebabkan munculnya kerutan dan tanda-tanda penuaan dini pada kulit. Dan sama halnya seperti sinar UV-B, sinar UV-A juga dapat menyebabkan kerusakan DNA yang meningkatkan risiko kanker kulit.
Beruntungnya, sejak tahun 1928 sunscreen yang diformulasikan untuk menjaga kulit dari sinar UVB telah diproduksi. Senyawa apa ya yang berjasa melindungi kulit kita dari radiasi sinar UV? Bahan kimia anorganik ataupun organik yang berbasis karbon dapat digunakan untuk memberi perlindungan pada sunscreen. Senyawa yang kita bahas kali ini termasuk senyawa anorganik. Ya, senyawa tersebut adalah titanium dioksida dan seng oksida! Kedua senyawa tersebut dapat menyerap radiasi UV dan menghilangkannya tanpa menimbulkan efek samping. Sunscreen yang mengandung bahan kimia tersebut akan meninggalkan lapisan putih yang akan terlihat pada kulit. Titanium dioksida dan seng oksida yang berada di dalam sunscreen dikombinasikan dengan senyawa organik, karena struktur yang terbentuk dari kombinasi tersebut dapat menyerap radiasi UV ini. Namun beberapa senyawa organik yang digunakan pada sunscreen akan menghilang secara perlahan setelah diaplikasikan. Hal ini lah yang menyebabkan penggunaan sunscreen perlu dilakukan berulang dalam selang waktu tertentu.
Referensi
The Known Health Effects of UV – World Health Organisation
UVA Skin Cancer Risk – NHS
‘Sunscreens – An Overview & Update’ – D R Sambandan & D Ratner
By: Iffah Cr’15
Editor : Siwi Fe’15
Desain : Ica Sn’14