IUPAC Memberikan Nama Empat Unsur Baru, Nihonium, Moscovium, Tennesine, dan Oganesson

Menanggapi klaim penemuan empat unsur baru, yaitu unsur dengan nomor atom 113, 115, 117, dan 118, penemu keempat unsur dari tiga negara, yaitu Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat telah diundang untuk mengajukan nama unsur-unsur baru tersebut. Unsur tersebut sebelumnya diberi nama ununtrium (Uut), ununpentium (Uup), ununseptium (Uus), dan ununoktium (Uuo). Melewati proses serta pengkajian yang panjang, pertimbangan oleh publik (public review) selama kurang lebih 5 bulan, dan ditutup pada 8 November 2016, akhirnya Divisi Kimia Anorganik IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) telah menyepakati nama-nama baru bagi keempat unsur tersebut, yaitu:

  • nihonium (Nh), untuk unsur ke-113
  • moscovium (Mc), untuk unsur ke-115
  • tennessine (Ts), untuk unsur ke-117
  • oganesson (Og), untuk unsur ke-118.

Sesuai dengan tradisi dan aturan dari IUPAC, unsur yang baru saja ditemukan dapat diberi nama yang berasal dari:

  1. karakter atau konsep mitologi (termasuk objek astronomi),
  2. nama mineral atau senyawa yang mirip,
  3. nama tempat atau daerah,
  4. sifat dari unsur, atau
  5. nama peneliti/saintis.

Nama dari semua unsur baru juga harus memiliki akhiran yang mengikuti golongannya. Unsur baru yang berada pada golongan 1-16 memiliki akhiran ‘-ium‘ seperti unsur ke-113, nihoniumdan ke-115, moscoviumakhiran ‘-ine‘ untuk unsur golongan 17 (halogen), yaitu unsur ke-117, tennessine, dan akhiran ‘-on‘ untuk unsur golongan 18 (gas mulia), yaitu unsur ke-118, oganesson. Selain itu, penamaan dari unsur tersebut dalam bahasa Inggris harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di dunia yang umum digunakan.

Untuk unsur dengan nomor atom 113, penemu di RIKEN Nishina Center for Accelerator-Based Science (Jepang) mengusulkan nama nihonium dengan lambang Nh. Nihon adalah salah satu dari dua cara untuk mengatakan kata ‘Jepang’ dalam bahasa Jepang yang memiliki arti ‘tanah tempat matahari terbit’. Nama ini diajukan untuk menyatakan secara langsung bahwa unsur baru tersebut ditemukan di Jepang. Unsur ke-113 ini adalah unsur pertama yang ditemukan oleh negara di benua Asia. Ketika mempresentasikan ajuan ini, tim penemu berharap kebanggaan dan kepercayaan masyarakat akan sains akan menggantikan kepercayaan yang hilang pada para korban bencana reaktor nuklir Fukushima pada tahun 2011 silam.

Untuk unsur dengan nomor atom 115, nama yang diajukan adalah moscovium dengan lambang Mc, dan untuk unsur ke-117, diajukan nama tennessine dengan lambang Ts. Penamaan ini sejalan dengan tradisi menghormati tempat penemuan unsur dan diajukan bersama-sama oleh penemu di Joint Institute for Nuclear Research, Dubna (Rusia), Oak Ridge National Laboratory (Amerika Serikat), Vanderbilt University (Amerika Serikat), dan Lawrence Livermore National Laboratory (Amerika Serikat). Nama moscovium berasal nama kota Moscow dan dipilih dalam rangka menghormati daerah tersebut sebagai tempat dari Joint Institute for Nuclear Research, tempat dilakukannya eksperimen penemuan unsur ke-115 menggunakan Dubna Gas-Filled Recoil Separator dengan kombinasi peralatan akselerator ion berat dari Flerov Laboratory of Nuclear Reactions. Adapun nama tennessine berasal dari daerah Tennessee, Amerika Serikat yang berkontribusi dalam penemuan unsur ke-117 ini, yang didalamnya terdapat Oak Ridge National Laboratory, Vanderbilt University, dan University of Tennessee at Knoxville, serta pada penemuan unsur-unsur superberat lainnya, termasuk produksi dan pemisahan kimia dari material target aktinida untuk sintesis unsur superberat di  ORNL’s High Flux Isotope Reactor (HFIR) dan Radiochemical Engineering Development Center (REDC).

Untuk unsur ke-118, tim hasil kolaborasi peneliti dari Joint Institute for Nuclear Research, Dubna (Rusia) dan Lawrence Livermore National Laboratory (Amerika Serikat) mengajukan nama oganesson dan lambang Og. Nama ini diajukan untuk menghormati seorang saintis, Profesor Yuri Oganessian (lahir 1933) sebagai pionir dalam penelitian unsur transaktinida. Banyak pencapaian yang telah dilakukannya, termasuk penemuan unsur superberat dan membuktikan island of stability pada pita kestabilan inti secara eksperimen.

Setelah unsur-unsur periode ke-7 lengkap ditemukan, kini laboratorium di dunia sudah mulai bekerja untuk menemukan unsur-unsur pada periode ke-8 dalam tabel periodik. Selain itu, para peneliti juga bekerja bersama untuk mengidentifikasi lebih lanjut unsur nomor atom 112, copernicium (Cn) dan unsur superberat lainnya yang sebelumnya telah ditemukan.

Penulis: Farhan Mn’14

Sumber: iupac.org/iupac-announces-the-names-of-the-elements-113-115-117-and-118/