Enter your keyword

Tentang Kria

Tujuan :
Melahirkan seniman kreatif pemberdaya medium ke arah benda seni pakai yang melihat dunia kriya sebagai keilmuan dan keahlian dinamis-progresif sebagaimana dinamika manusia dan lingkungan yang membentuk perkembangan fungsi kriya itu sendiri baik di sektor psikis maupun fisik. Sehingga selain peka terhadap aktifitas kriya tradisi-religi dan kriya tradisi-sekuler dimana masalah fragmen, artefak, etnografis dan traditional visual arts menjadi basisnya, ia juga eksploratif, adaptif, bahkan inventif terhadap idealisme kriya kontemporer yang melihat berbagai fenomena, masalah, dan kebutuhan yang ada sebagai medan kreatif di sektor wacana maupun karya, termasuk kefasihannya membaca medium sebagai dinamika ipteks semisal penelitian serat atau zat pewarna, eksplorasi fungsi, nilai, bentuk maupun gaya estetik baru, baik pada keramik, maupun tekstil.

Kompetensi :
Arus modernisasi di segala bidang, menyebabkan penekanan kriya bukan hanya di handi (manual)craft sebatas craftmenship atau skill, melainkan aspek kesadarannya dalam berproses kreasi. Artinya nilai etik, estetik, dan aspek kolaboratif lain termasuk desain, manajemen, pasar, fashion, style, enterpreuneurship, dll., dibangun melalui sistem pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang tercermin dalam kurikulum guna melihat indikator yang oleh Gregory Bateson disebut ‘the message of skill’ dimana praksis, kompetensi dan akreditasi highly skilled arts seniman akan diketahui melalui keselarasan performa (look) dan kontemplasi (content) karya — individual maupun kelompok — dimata profesional, klien, maupun stakesholders sesuai visi ITB menuju universitas riset.

Peluang Profesi :
Berwirausaha merupakan karier yang ideal bagi insan kriya yang kreatif, meskipun proses magang di industri skala besar, menengah, dan kecil diperlukan untuk membina pengalaman dan jaringan bisnis di sektor barang atau jasa, swasta atau pemerintah, semisal industri tekstil, keramik, studio, retail, rumah mode/distro, biro konsultan, riset, penyuluhan, pelatihan, media massa, pendidikan, galeri, museum, dsb. termasuk memanfaatkan peluang di berbagai ajang pameran dan kompetisi nasional maupun internasional.

Kompetensi Lulusan
– Memiliki Kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan dalam menciptakan karya kriya yang berkualitas.
– Memahami permasalahan sosial sebagai titik tolak potensi pembangunan industri kriya mandiri, bermental wirausahawan
– Mampu melihat prospek potensi kriya dan pengembangannya.

Lapangan Kerja
– Kriyawan dan peneliti dibidang kriya
– Tenaga ahli di pemerintahan (kebijakan dan pengembangan Kriya Nusantara)
– Pelatih keterampilan dan pengembangan pengetahuan pada industri kriya
– Pengajar pada bidang pendidikan formal dan non formal di bidang kriya
– Wirausaha bidang kriya

Bidang Kajian Kriya
Lingkup kriya adalah segala aktifitas produksi dan penciptaan yang berlandaskan pada medium tertentu dan umumnya dilaksanakan secara manual. Jenis produk yang masuk ke dalam pengertian tersebut meliputi produk-produk fungsional, dekoratif maupun ungkapan bebas. Skala produksi kriya melputi : studio, industri rumahan, industri kecil maupun industri menengah. Ciri khas produk kriya dapat bertolak dari tradisi, pengembangan tradisi maupun gagasan baru.

Ciri Kriya
– Keunikan
– Workmanship yang dilandasi oleh kecermatan dan craftsmanship (pentingnya skill)
– Beauty of Intimacy
– Making instead of Industrial Production