Kondisi Sosial, dan Ekonomi

Kondisi Sosial Ekonomi di KHDTK Hutan Pendidikan Gunung Geulis 

1. Kependudukan

KHDTK Hutan Pendidikan Gunung Geulis (HPGG) terletak di tiga kecamatan dan delapan desa seluas 29,96  km2 yang meliputi Kec. Tanjungsari (Desa Cinanjung dan Desa Raharja), Kec. Cimanggung (Desa Sawahdadap, Desa Mangunarga, dan Desa Cikahuripan), Kec. Jatinangor (Desa Jatiroke, Desa Jatimukti, dan Desa Cisempur). Jumlah penduduk total di delapan desa pada tahun 2016 mencapai 56.312 orang dengan kepadatan penduduk rata-rata 2687 orang/km2. Desa dengan kepadatan penduduk tertinggi dan terendah adalah Desa Mangunarga yakni 3960 prang/km2 dan Desa Jatimukti yakni 381 orang/km2 (Tabel 1) (BPS, 2017).

Desa Jatiroke, Jatimukti, Cisempur, Mangunarga, dan Sawahdadap merupakan desa-desa urban yang padat penduduk dan pemukiman. Sedangkan Desa Cinanjung, Raharja, dan Cikahuripan merupakan desa yang masih alami dengan suasana pedesaan.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa di HPGG Tahun 2016

Sumber: BPS (2017)

2. Mata pencaharian 

Mata pencaharian penduduk di sekitar HPGG berdasarkan data di dua kecamatan yakni Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Jatinangor didominasi oleh wiraswasta (30,04%), disusul buruh/karyawan (25,37%). Penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani masih ada yakni mencapai 8,91% (Tabel 2).  

Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk  di HPGG Tahun 2017

Mata pencaharian pada Desa Jatiroke, Jatimukti, Cisempur, Mangunarga, dan Sawahdadap didominasi oleh karyawan swasta dan buruh pabrik (1000-2000 orang/desa) dengan sebagian kecil sebagai petani (50-200 orang/desa). Sedangkan pada Desa Cinanjung, Raharja, dan Cikahuripan didominasi oleh petani dan buruh tani dengan sebagian lainnya karyawan dan buruh pabrik. 

3. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di sekitar kawasan HPGG didominasi oleh kegiatan lainnya (33%). Kegiatan untuk pertanian sebesar 47% terdiri dari sawah dan ladang, huma (38%), dan sawah (9%) (Tabel 3). Berdasarkan hasil observasi di lapangan mengindikasikan bahwa lahan pertanian sudah mulai dijual untuk pemukiman dan pabrik. Hal ini memungkinkan akan mendorong kembali petani masuk ke dalam kawasan hutan HPGG. 

Tabel 3. Penggunaan Lahan di HPGG Tahun 2017

Pada Desa Jatiroke, Jatimukti, Cisempur, Mangunarga, dan Sawahdadap lahan terbatas dikarenakan terjadi alih lahan untuk pemukiman dan bangunan lainnya dikarenakan letaknya berada di sekitar kawasan Industri berbatasan langsung dengan pusat kota Jatinangor, Rancaekek, dan Cimanggung. Sedangkan Desa Cinanjung, Raharja, dan Cikahuripan letaknya dekat dengan pusat kota Kec. Tanjungsari.