Jalur Masuk Menuju KHDTK Gunung Geulis
Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Geulis terletak pada wilayah administratif tiga kecamatan yaitu Jatinangor, Tanjungsari, dan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Terletak pada batas geografis 107o48’04,4”-107o49’21,5” dan 06o55’32,9”- 06o57’21,3”. Batas kawasan areal bagian utara berbatasan dengan Area Penggunaan Lain (APL), Desa Cinanjung dan Desa Raharja Kecamatan Tanjungsari. Bagian timur berbatasan dengan APL dan Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung. Bagian selatan berbatasan dengan APL, Desa Sawahdadap, dan Desa Mangunarga Kecamatan Cimanggung. Bagian Barat berbatasan dengan APL, Desa Cisempur, Desa Jatimukti, dan Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor.
Jalur Masuk Cisempur
Jalur masuk melalui Desa Cisempur terletak pada 6°56’39.3324‘’ S dan 107°47’48.6816” E. Wilayah Desa Cisempur merupakan kawasan bekas ladang yang terdiri dari semak belukar (herba, perdu, dan pohon kecil) umumnya didominasi oleh kaliandra, disepanjang jalan menuju plot pencuplikan banyak ditemukan aren (Arenga pinnata), mahoni (Swietenia macrophylla), mangga (Mangifera indica), awar-awar (Ficus septica), rumpun bambu dan beberapa individu pohon kemiri (Aleurites moluccana) yang berukuran besar. Kontur di lokasi ini berlereng dengan tanah bebatuan, di sebelah utara plot pencuplikan terdapat tebing terjal. Spesies dengan bentuk hidup pohon yang memiliki nilai penting tertinggi diantaranya Aleurites moluccana, Hibiscus macrophyllus, Ficus septica dan spesies pohon lainnya diantaranya Khaya anthotheca, Piper aduncum, Spathodea campanulata. Indeks keanekaragaman pohon di wilayah Cisempur sebesar 1,79.
Pada area Desa Cisempur ditemukan dua jenis kelelawar yaitu kelelawar pemakan serangga dan pemakan buah berdasarkan pengamatan ukuran dan feses. Kedua jenis kelelawar ini tidak teridentifikasi lebih lanjut. Diperkirakan feses kelelawar pemakan buah berperan dalam penyebar benih tumbuhan buah yang dimakannya. Selain kelelawar, ditemukan reptil (Sphenomorphus temminckii), tupai kekes (Tupaia javanica) dan musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus).
Gambar A. Titik masuk dan rona lapangan Desa Cisempur
Jalur Masuk Cikahuripan
Jalur masuk melalui Desa Cikahuripan terletak pada koordinat 6°56’4.8012” S dan 107°48’36.7596” E. Jalur masuk melalui Desa Cikahuripan merupakan jalur dengan akses yang mudah untuk mencapai puncak Gunung Geulis dikarenakan berbatasan dengan pemukiman dan industri. Desa Cikahuripan memiliki komoditas unggulan berupa singkong, palawija, alpukat, nangka, mangga, rambutan, pisang, jeruk, pepaya, dan kopi. Selain memiliki komoditas unggulan, desa ini memiliki potensi komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang layak untuk dikembangkan. Potensi lain yang dimiliki adalah potensi hidrologi karena Desa Cikahuripan merupakan hulu dari Sungai Cibabaki. Desa Cikahuripan memiliki kelompok tani, kelompok wanita tani, kelompok pengrajin, dan kelompok wisata desa. Mata pencaharian desa ini masih didominasi oleh petani.
Gambar B. Titik masuk dan rona lapangan Desa Cikahuripan
Jalur Masuk Cinanjung
Jalur masuk melalui Desa Cinanjung memiliki potensi utama berupa wisata, pada jalur ini terdapat Wisata Tangga Seribu. Pada jalur masuk ini, ditemui tegakan mahoni dan jenis lainnya seperti sengon buto (Enterolobium cyclocarpum). Mata pencaharian masyarakat Desa Cinanjung didominasi oleh pedagang dan buruh tani. Sama seperti desa lainnya, Desa Cinanjung memiliki potensi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dengan komoditas unggulan berupa singkong dan kopi. Desa Cinanjung memiliki potensi pengembangan sebagai eco-village serta potensi pengembangan usaha produksi biopestisida dan pupuk organik.
Gambar C. Titik masuk dan rona lapangan Desa Cinanjung
Jalur Masuk Jatiroke
Jalur masuk melalui Desa Jatiroke terletak pada koordinat 6°55’34.4712” S dan 107°47′ 54.2796” E. Jalur masuk melalui Desa Jatiroke merupakan jalur masuk terdekat dari Kampus ITB Jatinangor. Kawasan KHDTK HPGG yang termasuk ke dalam Desa Jatiroke merupakan hulu Sungai Cijati. Desa Jatiroke memiliki potensi hidrologi yang sangat baik. Selain potensi hidrologi, Desa Jatiroke memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan seperti bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Desa Jatiroke juga memiliki tegakan pinus seluas 3 ha. Secara umum Desa Jatiroke memiliki komoditas unggulan berupa padi, singkong, palawija, dan kopi. Lokasi Jatiroke yang berada di sekitar kawasan industri membuat Jatiroke termasuk desa yang padat penduduk dengan mata pencaharian penduduknya didominasi karyawan swasta dan buruh pabrik.
Gambar D. Titik masuk dan rona lapangan Desa Jatiroke