Terobosan dalam Otomatisasi Terminal: ITB Meluncurkan AGV CTT di Pelabuhan Teluk Lamong
Bandung, lpik.itb.ac.id – Pada Jumat (23/2), di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong, Surabaya, diluncurkan produk hasil riset ITB bekerja sama dengan mitra, AGV CTT (Automated Guided Vehicle Combine Terminal Tractor). Teknologi AGV CTT adalah hasil dari riset Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan Pelindo dan PT. INKA, dengan dukungan tambahan dari PT. Cinovasi dan pendanaan melalui skema riset oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
Sebagai gerbang penting perdagangan global, pelabuhan menghadapi tantangan seperti kepadatan logistik dan biaya operasional. Pengembangan AGV CTT, truk otomatis dari riset ITB, menjadi solusi inovatif dengan teknologi otomatisasi, pendeteksi objek sensitif, dan navigasi yang presisi. Didukung oleh sistem pengendali drone, AGV CTT dapat beroperasi secara otomatis dan dapat dipantau dengan mudah.
Pengembangan teknologi AGV dimulai pada tahun 2016. Hingga tahun 2018 teknologi AGV menembus TKT yang mengesankan, dengan TKT 4 dalam pengujian prototipe skala laboratorium untuk kontrol AGV dan TKT 6 untuk sistem navigasi AGV. Selanjutnya di tahun 2019-2021, melalui pendanaan RISPRO LPDP, meningkatkan TKT AGV menuju ke level berikutnya, meraih TKT 5 untuk platformnya dan TKT 7 untuk sistem navigasi dalam pengujian lingkungan yang relevan.
Kolaborasi dengan Bamec dan PT. Cinovasi pun menghasilkan produk kontainer yang lebih kecil. Berlanjut proses pengembangan tahun kedua (2021-2022) melibatkan implementasi algoritma yang dikembangkan pada tahun pertama menuju sistem AGV yang sudah full scale. Pengembangan AGV full scale dilakukan dengan memodifikasi truk semi-otomatis yang dimiliki oleh PT. Pelabuhan Indonesia dan dioperasikan oleh PT. Terminal Teluk Lamong, yang dikenal sebagai Combined Terminal Tracker.
Di tahun 2023-2024, sistem docking otomatis berhasil diimplementasikan, memungkinkan AGV CTT beroperasi secara otomatis dan presisi tanpa bantuan operator atau modifikasi khusus pada kontainer. Selain itu, sistem pemantauan ground control diluncurkan, berfungsi sebagai jembatan antara operator manusia dan AGV Container yang beroperasi secara otomatis. Sistem pengendalian ground control memastikan kontrol maksimal pada setiap langkah. Selama proses pembuatan sistem canggih ini, tim peneliti diperkuat oleh keterlibatan PT. Cinovasi, membantu dalam implementasi dan pengujian sistem algoritma.
AGV CTT telah mengubah dinamika operasional di Terminal Teluk Lamong, menunjukkan dampak positifnya pada efisiensi operasional. Sebelumnya, ketergantungan pada operasi manual dan sistem konvensional menimbulkan tantangan, dengan waktu perpindahan kontainer dan risiko kesalahan manusia menjadi perhatian utama. Penggunaan sistem navigasi canggih dan teknologi kontrol otomatis tidak hanya mengurangi risiko kesalahan manusia tetapi juga secara signifikan meningkatkan akurasi. AGV CTT lebih dari sekadar teknologi; ini adalah solusi komprehensif yang merubah paradigma operasional terminal peti kemas, menandai langkah penting menuju masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan.
No Comments