Architrip: Yogyakarta
Architrip merupakan salah satu program kerja IMA-G ITB, berupa jalan-jalan arsitektur untuk memperluas wawasan terkait karya dan praktik arsitektur.
Kami mengunjungi beberapa objek yang kami kunjungi selama 3 hari di Yogyakarta. Di sana kami bersketsa, mengambil foto, berdiskusi, ataupun sekadar menikmati suasana ruang.
Objek yang pertama kami datang

Foto bersama di Sarang Building
i adalah Sarang Building. Sarang Building merupakan galeri yang juga berfungsi sebagai kantor. Dirancang oleh Ng Seksan, arsitek lanskap dari Malaysia. Memasuki Sarang Building seakan-akan kita masuk ke hutan belantara dengan bermacam vegetasi. Suasananya sangat asri, angin dan cahaya mengisi setiap sudut, melewati celah-celah tanaman rambat yang menyelubungi bangunan. Setelahnya, kami mengunjungi Sangkring Art Space, yang merupakan galeri pamer yang didesain dengan standar internasional. Ruang ini mengakomodasi pameran seni rupa dengan berbagai medium karya seperti lukisan, patung dan seni instalasi. Setelah itu, kami ke Yats Colony yang merupakan hotel, juga terdapat meeting room, restoran, dan butik. Disana kami juga mengunjungi pameran arsitektural yang sedang berlangsung. Terakhir pada hari per

Atap Galeri Lorong
tama, kami mengunjungi Galeri Lorong. Galeri Lorong merupakan homestay, kantor, galeri, maupun ruang yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan bersama seperti pameran, diskusi, dll. Didirikan pada tahun 2013 dan dirancang oleh Tim Ugahari. Disana selain melihat-lihat galeri dan bangunan-bangunan, kami juga berkesempatan untuk berdiskusi bersama Mas Yoshi Fajar dari tim Ugahari.
Pada hari kedua, kami memulai perjalanan dengan mengunjungi Kampung Code. Pada tahun 1980-an wilayah ini merupakan rumah-rumah bambu yang kumuh dan tidak tertata. Kemudian Romo Mangun bersama para mahasiswa dan relawan menata kawasan pemukiman. Rumah-rumah ditata dengan baik mengikuti kontur alam di tempat itu. Romo Mangun juga membuat fasilitas umum seperti tempat MCK, sumur dan tempat pertemuan warga. Disana kami mengambil beberapa foto dan mengsketsa sembari bermain dengan anak-anak setempat. Setelah itu, kami mengunjungi Taman Sari Keraton Yogyakarta. Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Saat ini kawasan Taman Sari menjadi permukiman warga dan destinasi wisata. Setelah puas menelusuri Taman Sari Keraton Yogyakarta, kami meluncur ke Artjog. Artjog merupakan festival, pasar, dan pameran seni rupa kontemporer yang digelar setiap tahun di Yogyakarta. Pada tahun ini Artjog bertemakan “Enlightenment” atau Pencerahan.
Pada hari terakhir berada di Yogyakarta, kami mengawali perjalanan dengan singgah ke Wisma Kuwera. Wisma Kuwera merupakan rumah kediaman Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau yang biasa dipanggil Romo Mangun, seorang arsitek yang merangkap sastrawan, rohaniawan, politikus, dan aktivis sosial.Sepeninggal beliau hingga kini, Wisma Kuwera lebih banyak difungsikan sebagai Kantor Yayasan Laboratorium Dinamika Edukasi Dasar yang dikelola oleh murid-muridnya. Arsitektur dari bangunan ini sangat unik, menggunakan material-material sederhana yang dikonstruksi secara kreatif dan indah Destinasi terakhir kami adalah Arsitektur UGM, di sana kami saling berbagi mengenai kegiatan himpunan maupun kegiatan akademik. (RF)

Foto bersama KMTA Wiswakharman
Recent Comments