Tim Metalurgi ITB Raih Predikat Best Paper di Ajang International Engineering Student Conference FTUI 2020
BANDUNG, metallurgy.itb.ac.id – Tim mahasiswa dari Teknik Metalurgi ITB berhasil mendapatkan predikat best paper pada 5th International Engineering Student Conference (IESC). Konferensi ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan tahun ini diselenggarakan pada 23 – 25 Juli 2020. Adapun kategori paper yang dikompetisikan dalam acara ini antara lain: Sustainable and Clean Energy, Infrastructure, and transport, Biotechnology and Bioprocess Engineering, Chemical Process and Engineering, Sustainable Building, City, and Community, Electrical, Computer, and Biomedical Engineering, Metallurgy and Materials Engineering, dan Industrial Engineering.
Tim mahasiswa Teknik Metalurgi yang beranggotakan Indrawan Rizki Josua Sitorus (12516042), Daniel Sahalatua Pardosi (12516058), dan Dartwin (12517066) membawakan paper berjudul “Comparative Study of Aluminum-Scandium Alloys with AHSS for Lightweight Vehicle Application”. Intisari dari paper ini yaitu memberikan perspektif bagaimana prospek paduan Al-Sc sebagai material lightweight dalam industri otomotif masa depan. Presentasi paper tersebut dilakukan secara online dan tim Metalurgi ITB berhasil mendapatkan predikat best paper di bidang Metallurgy and Materials Engineering. Selain itu, tim Metalurgi ITB juga terpilih sebagai best presenter dalam kompetisi IESC ini.
Paduan Al-Sc belakangan ini banyak diteliti dan dikembangkan karena memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai aplikasi di indsutri. Penambahan sedikit logam scandium (<1 wt%) ke dalam paduan alumunium dapat meningkatkan kekuatan (yield strength) paduan secara signifikan melalui proses precipitation hardening. Peningkatan kekuatan paduan ini tidak dibarengi dengan perubahan density dan penurunan ketahan terhadap korosi, sehingga memiliki aplikasi yang luas di berbagai jenis industri. Paduan Al-Sc dapat digunakan untuk mensubstitusi material Advanced High Strength Steels (AHSS) yang saat ini banyak digunakan sebagai material untuk kendaraan, dan dapat memberikan penurunan berat kendaraan hingga 26.62% pada nilai Ultimate Tensile Strength (UTS) yang sama.
Namun demikian, salah satu hambatan dalam aplikasi paduan Al-Sc saat ini adalah harga logam Sc yang mahal. Logam scandium dengan kemurnian 99.99% saat ini memiliki harga sekitar $300 per gramnya (sumber: USGS 2019). Salah satu penyebabnya adalah karena keberadaannya di alam yang sangat langka. Mayoritas logam scandium yang diproduksi di dunia merupakan hasil by-product dari proses pengolahan atau pemurnian logam lain. Di Indonesia sendiri, potensi produksi logam scandium sebenarnya sangat besar melalui by-product proses pengolahan bijih nikel dan red mud (limbah pengolahan alumunium). Sehingga, jika dikelola dengan optimal, Indonesia berpotensi menjadi salah satu produser scandium terbesar di masa depan karena keberadaan cadangan sumber daya yang melimpah.
Sebagian dikutip dari: http://iesc.ui.ac.id/#home
No Comments